Bukan kami ga nasionalis tapi ini perihal melakukan sebuah perubahan kebiasaan dirumah Keluarga Sirkus mencontoh dari kebiasaan orang bule, terutama dalam hal sampah. Karena ada beberapa kebiasaan orang bule yang cukup mudah dilakukan namun masih risih atau dibilang riweh sama bangsa kita, karena memang masalah sampah dan kebersihan belum semua sadar bahwa masing-masing punya peranan yang cukup besar tuk mengurangi sampah.
Abi Keluarga Sirkus sudah lebih dulu nulis status rada panjang di fb soal ini dan dapat respon yang cukup baik. Sebenarnya Abi udah ngasih tugas nyerocos soal ini ke Ummi tapi ke pending terus aja deh hehehe, ngelesa kaya bajaj. Dan dari postingan di fb tersebut Abi bilang bahwa baru berjalan 3 bulanan ini padahal klo versi Ummi sudah mulai berjalan sejak pindah di Malang terutama sejak Ummi rutin belanja di pasar Ahad dekat rumah.
Hal-hal apa aja sih yang udah Keluarga Sirkus lakukan dalam mengurangi sampah?
Sebenarnya masih hal-hal kecil dan mungkin saja sudah banyak orang juga yang melakukan hal yang jauh lebih heboh dari pada kami, tapi yah sedikit berbagi sharing aja yah. Kalau ada tambahan atau masukan apa yang sebaiknya diubah jangan ragu tuk tinggalin komen yah, atau mungkin mau berbagi sampah story nya dirumah seperti apa biar bisa saling support yuk monggo ajah.
Sampah Story Keluarga Sirkus
- Pemisahan sampah organik, reuse, recycle.
- Bawa botol minum dan bekal ber wadah tiap kali bepergian
- Membereskan piring makan dan menyisihkan sisanya di satu tempat
- Belanja membawa tas kantong dan wadah plastik
- Men sortir kantung plastik
- Membeli produk kemasan ukuran besar dan membeli grosiran
- Membeli produk second
- Men sortir mainan, pakaian dan barang yang masih bisa digunakan tuk disedekahkan
- Menyiramkan sisa air minum semalam ataupun air cucian beras, buah dan sayur ke tanaman
- Mengumpulkan cangkang telur
Pemisahan sampah organik, reuse, recycle.
- sampah organik, biasanya merupakan hasil sampah dapur baik itu potongan sayur, makanan sisa maupun kulit buah.
Tuk sampah dapur dan kulit buah awalnya sempat kami tanam dengan membuat lubang namun kok ya dalam satu bulan sudah penuh saja dan proses pembusukan nya lama jadi tiap kali di buang ke lubang tersebut seperti tidak menyusut, Ummi berharap jadi kaya serpihan kompos gitu tapi ternyata sampahnya tidak menyusut. Karena itu maka sampah dapur Ummi tetap buang ke tempat sampah namun terpisah dari sampah lainnya, biasanya Ummi pakai wadah plastik bekas minyak goreng atupun plastik bekas beras 5kg. Untuk buah ataupun sayur ukurannya cukup besar seperti kulit semangka, melon, tangkai kangkung, brokoli kalau sedang rajin Ummi cacah kecil-kecil.
Nah tuk makanan sisa bila masih cukup bagus dibuat campuran tuk makanan kucing, dan beberapa potongan sayur/buah yang sudah di cacah kecil ataupun sayur sisa yang tidak termakan kadang ditabur di dekat pagar tuk dimakan sama ayam dan soang (angsa) yang suka mampir ke rumah.
- sampah reuse, biasanya sampah cukup besar ukurannya dan bisa dimanfaatkan lagi.
Seperti dulu kami punya jemuran yang kaya sayap kapal terbang itu patah, maka jemuran tersebut kami pajang di salah satu sisi dapur yang digunakan sebagai rak gantung. Lalu kotak kayu ketika pindahan dari Bandung ke Malang oleh Abi Keluarga Sirkus dijadikan rak sepatu.
- sampah recycle, nah tuk sampah recycle seperti kardus, botol, kertas kami kumpulkan tersendiri dalam satu wadah kontainer bila anak-anak mau buat crafting tinggal ambil dari situ tapi bila dalam sebulan tidak tersentuh maka sampah recycle tersebut kami berikan ke pemulung yang lewat.
Bawa botol minum dan bekal ber wadah tiap kali bepergian
Ini mah kegiatan emak sejak brojol anak pertama, tapi memang kebutuhannya bawa botol minum hanya tuk si anak, emak dan bapake kadang masih suka beli air kemasan. Namun setelah anak tekotek-kotek dari 1 jadi 4, eh gak deng dari mulai anak 2 apa 3 yah akhirnya kalau jalan keluar kami bawa botol minum masing-masing hingga sekarang dan walau sudah bawa satu orang satu namun terkadang supply sudah habis duluan, yah gak jarang akhirnya kami tetap membeli air kemasan namun langsung air mineral yang ukuran besar tapi kadang klo krucil lagi pengen yang seger-seger tetap juga sih beli air minum yang manis-manis hehehe..
Dan tuk menghemat selama halan-halan maka Ummi Keluarga Sirkus seringkali menyiapkan bekal seadanya dan kadang juga mengantisipasi kalau nanti gak ketemu makanan tuk Baby Ibrahim ya jadi bawa bekal nasi plus lauknya yang tak jarang dimakan barengan sama Kaka Sarah.
Membereskan piring makan dan menyisihkan sisanya di satu tempat
Setiap makan kami mengajarkan pertama tuk ambil secukupnya jangan berlebih kecuali bila makan diluar kalau masih bisa minta nasi sedikit ya itu lebih baik. Kedua, nah bila memang bersisa biasanya mungkin ada tulang nya atau beberapa bagian yang tidak disukai maka bila dirumah saya akan minta satu piring tuk nampung sisa makanan tersebut tuk nanti bisa dicampur tuk makanan kucing, bila sayur saya berikan ke ayam yang mampir ke rumah. Dan piring kotor ditaruh di tempat cuci piring, kalau Kaka sudah terbiasa mencuci piringnya sendiri kalau Abang tergantung mood sedangkan Sarah, Ibrahim dan Abi nya tetap saya menyucikan lumayan buat ngumpulin pahala. Hehehe.
Bila makan di luar maka diusahakan setiap anak menghabiskan porsi makanannya jadi belinya yang mereka sukai tentunya namun tak jarang bila sudah terlihat entah rasanya kurang atau memang porsinya besar biasanya kalau nggak Ummi atau Abi nya yang kebagian pembersihan. Bila sudah selesai maka piring kami tumpuk jadi satu dan bila memang ada oleh-oleh tuk dibawa buat kucing ya kami bungkus terkadang dengan wadah makanan yang ada disitu atau wadah yang kami bawa.
Belanja membawa tas kantong dan wadah plastik
Sebenarnya belanja dengan tas kantong sendiri sudah dimulai sejak di Bandung sebelum heboh peraturan itu, tapi hanya saat belanja ke pasar ataupun supermarket tapi sayangnya saat di pasar jadi tetap membawa pulang plastik kresek karena belum menyiapkan wadah plastik kontainer yang berguna saat membeli ayam, ikan, tahu/tempe, dan lain-lain.
Baru sejak di Malang mulai digiatkan membawa wadah plastik kontainer berbagai ukuran disesuaikan dengan apa yang ingin dibeli. Karena saya belanjanya terkadang on foot alias jalan kaki dan kadang masih ngangkot serta ojol maka persiapan list mau beli apa saja jadi sebuah kewajiban karena kalau tidak akan terlalu banyak bawa wadah atau salah ukuran.
Yang rutin tiap Ahad itu saya belanja kurang lebih tuk seminggu biasanya
- ayam 2 – 2, 5 kg
- tahu putih 3
- ikan/udang
- pindang buat kucing
- bawang merah & putih
- percabean dari keriting, rawit ijo dan merah
- kentang
Men-sortir kantung plastik
Jujur saja walau saya sudah mencoba poin-poin diatas tetap saja ada beberapa plastik yang mampir ke rumah, beberapa plastik besar tetap saya butuhkan tuk melapisi 3 keranjang sampah yang ada dirumah. Satu tempat sampah sedang selutut dan 2 tempat sampah kecil dibawah lutut. Karena terbiasa ketika di Bandung pengambilan sampah hanya 2-3 kali seminggu entah gimana walau di Malang sampah diambil tiap hari pagi dan sore, kami membuang sampah sepertinya masih mengikuti pola di Bandung hanya 2-3 kali dalam seminggu.
Nah plastik-plastik ukuran kecil maupun sedang namun terlalu kecil tuk melapisi tempat sampah yang ada, maka saya sortir berdasarkan ukuran, bila ada yang kotor saya cuci-jemur dahulu lalu saya kumpulkan di bundle dan kasihkan pada pemulung atau tukang sayur yang lewat.
Membeli produk kemasan ukuran besar dan membeli grosiran
Ini yang masih sulit yah, produk makanan maupun rumah tangga tetaplah berbungkus plastik kemasan. Kami mencoba mengajarkan krucil Keluarga Sirkus paling tidak bila jajan membeli produk kemasan dengan ukuran yang besar sehingga bisa dimakan bebarengan, seperti oreo, biskuit gandum kan ada beberapa ukuran maka kami minta mereka tuk selalu rembukan bila mau jajan dengan 1 item besar yang bisa dinikmati sama-sama. Yah kadang berhasil kadang masih suka loss.
Tapi tuk kebutuhan rumah tangga kami mencoba membeli produk kemasan yang besar dan bila memungkinkan membeli bumbu dapur yang belum di plastik. Seperti ketumbar, kemiri, biji lada dan lain-lain.
Membeli produk second
Abi Keluarga Sirkus paling suka beli elektronik second baik tuk kebutuhan pribadi maupun kantornya, begitu pun gadget yang kami punya rata-rata belinya second. Nah bulan lalu kami pun mengadopsi kurang lebih 130 komik dari perpustakaan yang mau tutup di Malang.
Yang belum berani kami lakukan membeli pakaian second, tapi kami menerima lungsuran beberapa pakaian dari saudara. Bahkan krucil cukup bangga memakainya ketika tahu itu merupakan baju yang sama pernah dipakai kakak sepupu nya walau kadang bajunya sudah lusuh serta berlubang hihihi dan selalu senang dapat hadiah apapun walau itu sekedar merchandise dari sebuah produk yang kebetulan salah satu Om nya bekerja di perusahaan tsb.
Men sortir mainan, pakaian dan barang yang masih bisa digunakan
Seringkali terharu saat momen men sortir barang yang sudah tidak mereka sukai karena kami pernah memberi insight kalau mau ngasih ke orang lain itu harus yang bagus maka mereka memilihkan yang terbaik bila kami bilang tuk disedekahkan dan bila memang masih ada barang yang sudah tidak mereka butuhkan maka mereka menaruhnya ketempat recycle.
Menyiramkan sisa air minum semalam ataupun air cucian beras, buah dan sayur ke tanaman
Ini hal receh sebenarnya tapi entah kenapa saya selalu senang melakukannya walau kayanya berkesan jorok yah karena memang seringkali air cucian berasnya masih bercampur dengan nasi yang tadinya lengket di rice cooker tapi biasanya nasi tsb akan dimakan oleh ayam-ayam yang berkeliaran di sekitar rumah. Tak jarang juga susu yang tak habis, ampas kopi, ampas teh, cucian ayam-ikan, rendaman bumbu ataupun sisa masakan juga. Eh yang ini termasuk kebiasaan orang bule gak yah?
Mengumpulkan cangkang telur
Ummi juga senang ngumpulin cangkang telur, hanya saja penggunaannya masih terbatas tuk taburan pupuk tanaman yang cuma dikremet apa yah… Dihancurin pake tangan lalu disebar diatas tanaman cuma sayangnya klo dirumah Malang karena ada ayam berkeliaran jadi suka diacak-acak sama mereka. Butuh saran nih si cangkang baiknya diapain yah?