Frozen 2
Jenis: Film animasi layar lebar
Usia: Semua Umur (5 tahun keatas)
Nilai: 7,5
Begitu Frozen 2 muncul dan terlihat timeline penuh foto orangtua yang nge date nonton bareng anaknya, saya masih santai ajah gak ada niatan ngajak nonton krucil karena dipikir Azmi udah agak gede mungkin ga mau diajak nonton Frozen dan Sarah rada tomboy mana mau nonton princes-princess an. Eh ternyata pas ditawarin Abi nya tuk nonton Frozen sore setelah Azmi pulang kursus berdua jawabnya semangat banget.
Dan keduanya kangen Olaf katanya, owh kirain mau liat Elsa atau Ana nya mereka malah menantikan tuk liat Olaf lagi. Hihihi. Yo wis, Abi nya bilang besok ajah nontonnya tapi saya suruh cek tuk hari ini masih kekejar ga? Ada dua pilihan studio di Plaza Araya yaitu jam 7 dan 7.30, saat itu sudah jam 6.30 akhirnya saya bilang ya udah gpp dua itu ajah bisa kayanya.
Abinya gak yakin karena masih gress nanti gak dapat kursi yang nyaman, Ummi berpikir sebaliknya ‘Lha kan yang lain lagi pada mau ujian bi, InsyaAllah gak terlalu penuh kayanya’. Yo wis melesat lah kita jalan dari rumah ke Plaza Araya dengan jarak tempuh kurang lebih 1 kiloan. Dan sampai sana akhirnya kami jadi memilih jam 7.30 dengan dapat kursi bagian H, berarti 4 dari bawah pojok lagi. Tapi ternyata not bad lah gak terlalu danga’ kepalanya.
Frozen 2 sekali lagi bercerita tentang pengorbanan, persaudaraan, keberanian, kekuatan dan kesigapan, serta sedikit diselingi lawakan Olaf yang memang menyegarkan suasana disaat ceritanya agak suram dan juga sedikit romance dari Kristoff yang mencoba menyatakan perasaan nya ke Ana.
Saya suka cara Frozen menyuguhkan rasa persaudaraan antara Elsa dan Ana, karena bisa sebagai insight juga antara Azmi dan Sarah. Oh ya kenapa cuma mereka berdua yang nonton, karena Rizky waktunya latihan Taekwondo dan baby Ibrahim masih takut nonton di bioskop karena suaranya yang kenceng dan suasana yang gelap, walau kalau sudah ada film diputar dia bisa anteng juga sih nikmatin atau kadang milih nyusu dan tidur dipangkuan Ummi.
Terlihat Elsa walau yang mempunyai kekuatan tapi tidak punya keberanian serta kesigapan layaknya Ana yang memang lebih spontan dan ekspresif, walau Elsa juga punya keberanian serta rasa tanggungjawab yang besar namun ia menyimpan rasa bersalah yang besar, perasaan Elsa akan guilty nya bisa jadi insight tuk anak-anak bahkan juga tuk orang dewasa bahwa hal-hal yang terjadi walau mungkin ada sangkut pautnya dengan kecerobohan kita tapi kita harus percaya bahwa hal itu memang sudah ditakdirkan terjadi dan melepaskan beban itu, berusaha menata masa depan yang lebih baik dan melupakan masa lalu tersebut, woles gitu maksudnya.
Agar kita tidak stres sendiri dan berlarut-larut menghukum diri, pesannya agak berat saat Elsa menampilkan kemurungan nya namun sepertinya krucil belum terlalu paham. Tapi tuk Azmi bisa jadi insight tuk bisa lebih mencintai diri sendiri, seutuhnya baik kelebihan maupun kekurangannya, karena ya itu keduanya membentuk kekuatan diri. Wuih ndalem yah pesannya, maap jadi kelewat serius deh ini. Hihihi.
Dan kali ini Frozen 2 mengungkap rahasia keluarga yang tak pernah diketahui sebelum nya. Plot twist yang cukup menganggetkan juga, ada dua sebenarnya.. Apa ajah yah monggo nonton dulu aah, saya berusaha ga mau spoiler nih hehehe.
Dan sosok Kristoff saat membaca salah satu ulasan review film dikatakan sebagai penggambaran yang baik bahwa anak laki boleh kok menunjukkan perasaannya bahkan hingga menangis melow, walau saya rada geli liat Kristoff di salah satu adegan balada sambil nyanyi dengan lagu yang saya tau ini diadopsi dari salah satu lagu lawas tahun 80 an kayanya dan gaya nyanyinya yang rada gimana gitu kaya tipe-tipe boyband jadul.
Tuk anak-anak mereka gak akan tertawa melihatnya tapi bagi saya ini cukup menggelikan karena pilihan lagunya seakan Kristoff lahir di tahun yang salah. Eh atau memang Disney berpatut sama memang Frozen tidak berlangsung saat ini tapi saat masa lampau. Jadi, pilihan lagunya memang yah lagu balad gitu deh yang dipilih, soalnya Elsa, Ana maupun Olaf pun juga menyanyikan lagu-lagu balad lampau yah.
Cuma memang menurut saya adegan lagu Kristoff itu cupu banged lah, hehehe. Maafkan ya Kristoff. Dan gak tau ini menurut saya ajah, lagu-lagu di Frozen pertama jauh lebih catchy dan long lasting song ‘Let it go‘ dan ‘Do you want build a snowman‘ sampai sekarang saya masih terngiang-ngiang, Frozen 2 lagunya buat saya kurang mudah dicerna walau Azmi kayanya suka lagu Elsa apa yah, oh yang ‘Into the unkown‘. Geli pada saat baik Azmi maupun Sarah nyanyi bagian yang cuma ‘aaa aaa’ apa yah namanya, seriosa bukan.. Hhmm lupa namanya hehehe, dendang… Eh bukan, apa yah? ayo coba yang tau kasih tau yah.
Overall, Frozen kali ini tetap bagi krucil Olaf lah bintang utamanya. Bener kan mereka memang kurang suka princes-princess an. Olaf selalu berhasil mengubah suasana yang tadinya menakutkan dan suram jadi gelak tawa bahkan di saat-saat ia harus menghilang seperti yang pertama.
Di akhir tiap film keluarga Disney InsyaAllah akan selalu berakhir bahagia walau ada plot twist lainnya yang merubah keadaan Kerajaan Arandalle.
Nah, buat yang udah nonton adegan mana nih yang buat kamu gak bisa lupa sama film Frozen 2? Yang belum nonton, filmnya cukup ‘aman’ kok tuk di tonton semua umur walau saya tetap membatasi mulai 5 tahun, takut dibawah itu yah memang belum ngerti yah. Hehehe.