Masjid Jami ‘An Nuur’ Batu, Malang. Tampak dari seberang alun-alun Batu.
Masjid besar berwarna dominan hijau dari hijau tua hingga hijau pupus dengan dua dome/kubah bermotif. Pintu gerbang berbentuk pilar menara cukup tinggi.
Bagian depan dari pintu gerbang menara langsung mengarah ke pintu masuk ruang sholat ikhwan. Terdapat dua pintu gerbang yang satunya langsung mengarah ke pintu masuk ruang shalat akhwat.
Terdapat air siap minum yang merupakan air tanah yang disuling dengan alat filter yang berada di belakangnya. Air jernih bersih dan tidak berbau, lumayan buat refil botol minuman yang memang mulai habis isinya.
Ada dua tempat air siap minum ini, di foto bagian akhwat dan satu nya ada di bagian ikhwan.
Pintu masuk ke ruang shalat bagian akhwat dekat dengan air siap minum, terdapat bedug besar. Dan atap terlihat cantik full ukiran, ubin marmer besar serta diberi garis tuk pembagian shaf shalat.
Pintu samping juga sebagai pintu masuk ruang shalat, pintu ini melewati kamar mandi dan tempat wudhu akhwat yang berada di bawah.
Dome/kubah bagian pintu menuju ruang shalat ikhwan, saat itu cukup penuh dengan tumpukan karung beras tuk zakat fitrah.
Pintu bagian ikhwan saat shalat terawih, shalat terawihnya 23 rakaat namun jam 8.30 sudah rampung karena surat-surat yang merupakan surat pendek.
Shaf shalat akhwat saat Ramadhan diambil dari pintu yang ada bedug nya.
Dome di dalam shaf ikhwan diambil setelah selesai shalat terawihnya. Dome, pilar hingga atap full dengan ukiran. Perpaduan warna tanah seperti coklat tua, coklat muda, krem, putih dan warna emas dan oh ya sedikit hijau. Ditengah kubah terdapat lampu gantung.
Dari sisi akhwat terlihat kincir bianglala alun-alun Batu, cukup menghibur ketika melihat perubahan warna maupun permainan pergantian warna lampu pada bianglala. Tapi pada hari itu saya tidak melihat bianglala nya ada yang menaikinya jadi dia tidak bergerak, entah karena rusak atau memang tidak ada peminatnya?
Bedug besar, perbandingan antara Ibrahim dan bedug tiba-tiba kok jadi terbayang nabi Ibrahim yang lagi ngancurin berhala-berhala yang lebih besar dari tubuhnya mungkin perbandingan besarnya kurang lebih kaya gitu.
Ruang Iftar, Masjid Jami An Nuur konon kabarnya karena jadi perwakilan masjid terbesar di Alun-alun, Batu…saat Ramadhan seringkali menyediakan menu takjil dengan jumlah yang cukup banyak. Kurang tahu apakah menyediakan menu sahur juga ga yah disana. Tapi ini bisa jadi kode buat kaum koster alias anak kost an kalau Ramadhan mendekati berbuka melipir kesini ajahlah.
Karena Batu posisinya lebih tinggi dari Kota Malang maka udaranya lebih sejuk dan air cukup dingin, tapi saat ke kamar mandi nyoba guyur dengan air kran biasa disana dinginnya belum ngalahin rumah dulu di Bandung coret bagian gunung. Ini ada fasilitas air panas berarti lumayan mewah dan bisa mandi memang harus dimiliki tiap masjid besar seperti di Masjid An Nuur. Cuma saya ga bisa mastiin apakah air hangat masih ada atau engga, karena belum sempat nyobain. Mungkin ada yang pernah nyoba, komen aja yah testi nya.
Ini tampilan toilet dan ruang wudhu bagian akhwat yang ada di bawah, bagian kamar mandi ada di bagian kanan dari tangga sayang ga ke potret.
Beberapa masjid membuat lemari lost n found alias barang yang tertinggal dan rata-rata dari tiap masjid yang pernah saya liat selalu ada kunci, kacamata, jam tangan, bpkb dan beberapa tas.
Mudah-mudahan gak jadi kontroversi alias bahan debat, masjid ini banyak rambu-rambu lalu lintasnya. Dan karena saya belum pernah liat masjid lain melakukannya maka saya potret sebagai info saja maksudnya. Kita ambil sisi positifnya aja yah guys, rambu-rambunya dibuat untuk menjaga kekhusyuan seluruh jamaah di masjid tersebut. Karena memang aturan tentang dilarangnya membawa balita ke ruang shalat dibutuhkan kesadaran dari si orangtua tentang sikap anaknya (specially balita/toddler yang mood swing nya cepat berubah dan kadang memang belum paham ditertibkan) apakah bisa tertib atau tidak dan sepertinya aturan ini berlaku pada saat shalat berjamaah. Kalau yang anteng sebenarnya ga masalah kalau saya liat selama di masjid tsb, karena beberapa anak bebas bermain begitupun anak-anak saya saat terawih pada saat itu tapi memang diluar ruang shalat utama. Jadi jangan di over reaction ga boleh bawa anak sama sekali ke masjid ini.